Kegunaan kendaraan
bermotor memang terasa sekali, urusan bisnis, berangkat sekolah, berangkat
kerja, pergi ke rumah saudara bisa dengan mudah dan cepat terfasilitasi oleh
kendaraan bermotor milik pribadi yang kita miliki. Tidak perlu capek menunggu
dan berdesakan di kendaraan umum ataupun bermandi keringat karena jalan kaki
dan bersepeda, semua bisa diatasi dengan kendaraan pribadi yang kita punya,
hanya perlu hidupkan kendaraannya, lalu “tarik” gasnya, sangat mudah dan cepat.
Untuk hal seperti itu kendaraan pribadi memang bisa menjadi solusi, semua bisa
dilakukan dengan waktu yang tidak panjang dan cara yang mudah.
Sepertinya kita
terlalu terlena dengan manfaat kendaraan bermotor yang kita miliki. Loh?
Maksudnya? Bukankah benar, jika kendaraan yang kita punya memiliki manfaat dan
sangat membantu kita. Benar, kendaraan bermotor dapat membantu mempermudah,
memperdekat, dan mempercepat segala bentuk pekerjaan kita yang berhubungan
dengan jarak. Tetapi, kembali lagi segala sesuatunya pasti memiliki nilai
positif dan negatif. Begitupun dengan kendaraan bermotor yang kita punya. Nah,
ditulisan ini lah saya akan menyorot dampak negatif dari kendaraan bermotor
yang ada. Bahkan sekarang sudah dapat dirasakan hal yang tidak diharapkan dari
hadirnya kendaraan bermotor.
Menurut data yang ada, transaksi pembelian
kendaraan bermotor di tahun 2011 berada di kisaran satu juta transaksi
pembelian. Sungguh angka yang besar, karena jika dibagi kedalam dua belas bulan,
berarti ada sekitar 83.333 kendaraan yang diboyong ke rumah setiap bulannya
selama tahun 2011, atau ada 2.778 kendaraan bermotor yang dibeli setiap
harinya. Bahkan diprediksikan akan meningkat tajam di tahun 2012. Hasilnya,
akan banyak kendaraan bermotor yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia.
Jakarta, Bogor,
Depok, Tanggerang, dan Bekasi (Jabodetabek) adalah kota dimana banyak terdapat
kendaraan bermotor. Diperkirakan ada sekitar 11.000.000 juta kendaraan bermotor
yang melintas dijalan Jabodetabek setiap harinya. Jika dibandingkan dengan
panjang dan luas jalan yang disediakan ternyata tidaklah sebanding dengan
kendaraan yang melintasinya. Hasilnya, tentu saja kita harus menghadapi kondisi
mengantri jalan atau macet di jam dan titik jalan tertentu yang biasa dipadati
oleh kendaraan bermotor. Jika sudah macet, tentunya ada waktu yang terbuang,
dimana jika kita seorang pebisnis, satu menit saja sangat berharga, tapi karena
macet yang terjadi, bukan lagi satu atau dua menit yang terbuang sia-sia, bisa saja
30 menit bahkan berjam-jam yang terbuang. Saya pribadi adalah seorang
mahasiswa, setiap senin pagi dan jumat sore saya selalu menggunakan jalan
bekasi- depok atau depok-bekasi yang di setiap hari itu pula kondisi jalan
hampir selalu padat merayap. Memang macet yang terjadi hanya dikondisi dan
waktu tertentu, tetapi kndisi dan waktu tertentu itu adalah waktu dimana orang
harus memulai aktivitasnya, dan ini terasa mengganggu.
Permasalahan lainnya
adalah jumlah polusi yang dikeluarkan dari asap kendaraan bermotor. Banyak
kendaraan yang sudah melakukan uji standar emisi, tetapi banyak pula kendaraan
yang masih belum diujikan dan belum lolos dari uji standar emisi yang
disediakan pemerintah. Bayangkan jika ada 11 juta kendaraan yang melitas di
Jabodetabek dengan masing-masing kendaraan memiliki andil dalam menyumbang asap
polusi, berarti sehari-hari udara yang kita hirup bisa jadi sudah banyak
terkontaminasi oleh polusi. Efeknya memang tidak terasa langsung dihari itu
saja, namun jika kadar ambang batas polusi di tubuh meningkat, maka tubuh tidak
akan membohongi kita dengan berpura-pura sehat. Jika penyakit telah muncul,
maka kerugian waktu lagi yang akan kita dapatkan. Ya, dimana kita tidak dapat
bekerja produktif seperti hari- hari biasanya.
Selain masalah kemacetan
dan polusi, masalah lain yang bisa muncul akibat membludaknya kendaraan
bermotor adalah meningkatnya angka kecelakaan, pelanggaran lalu lintas, dan
kesenjangan sosial. Banyak kecelakaan yang terjadi karena kurang piawainya si
pengendara dalam mengemudikan kendaraan bermotornya. Tidak sedikit pula yang
mengalami kecelakaan ini adalah anak dibawah umur 17 tahun. Hal ini disebabkan
banyak orang tua yang tidak terlalu peduli akan pentingnya pengawasan terhadap
anak yang mengendarai kendaraan bermotor. Si anak dengan beralasan ingin
seperti temannya yang memakai kendaraan bermotor, merengek kepada orang tuanya
agar diizinkan mengendarai kendaraan bermotor yang dimilikinya.
Sah- sah saja jika
memang si orang tua mengizinkannya, tetapi harus mengetahui resiko yang akan
terjadi. Pelanggaran lalu lintas juga sangat sering terjadi, contohnya adalah
penerobosan rambu lalu lintas, menyalip/mengebut, dan penggunaan trotoar karena
jalan yang tak cukup menampung volume kendaraan adalah beberapa penyebabnya.
Trend ikut- ikutan karena ingin dianggap mampu membeli kendaraan bermotor juga
menjadi salah satu penyebab semakin membludaknya kendaraan bermotor. Akibatnya
sering muncul permasalahan sosial, dimana banyak juga kejadian pencurian
kendaraan bermotor karena masalah ekonomi. Hal ini dapat terjadi ketika
masyarakat tidak lagi mementingkan orang disekelilingnya dan mengabaikan kaum
yang kekurangan, dengan melakukan tindakan konsumtif demi kepentingan individu.
Jika sudah banyak
terjadi masalah yang ditimbulkan, barulah tersadar akan efek negatif dari tidak
arifnya kita dalam menggunakan kendaraan bermotor. Hasilnya banyak tuntutan
kepada pemerintah untuk memberikan ketegasan dan peraturan yang dapat mengatasi
masalah macet, polusi, dan lainnya yang ditimbulkan karena pembludakan
kendaraan bermotor. Seharusnya bukan hanya sikap menuntut saja yang kita
lakukan, kesadaran diri dan langkah solutif perlu juga kita lakukan untuk
memperkecil dampak yang timbul.
Menggunakan kendaraan
secara bijak dan sesuai dengan kebutuhan adalah langkah awal yang bisa kita
lakukan. Gunakanlah kendaraan umum dengan intensitas yang lebih sering
dibandingkan menggunakan kendaraan bermotor yang kita miliki, jika takut
terlambat karena macet, maka berangkatlah lebih awal dan gunakan transportasi masal
yang lebih sedikit terkena resiko macet. Tidak ada salahnya berkorban demi
kepentingan bersama. Kurangilah perilaku konsumtif terhadap kendaraan bermotor,
artinya beli kendaraan bermotor sesuai dengan kebutuhan, jangan sampai setiap
orang dirumah memiliki satu kendaraan bermotor, ini hanya akan menambah
banyaknya volume kendaraan. Pastikan kendaraan bermotor yang anda beli sudah
lulus uji emisi, ini penting untung lingkungan dan kesehatan kita. Sekalipun
kita harus menggunakan kendaraan pribadi, gunakan prinsip “three in one”
walaupun anda sedang tidak dalam kawasan yang menggunakan peraturan tersebut.
Hal ini dapat mengurangi banyaknya kendaraan bermotor yang hanya digunakan oleh
satu orang dalam satu kendaraan.
Memberikan masukan
kepada pemerintah untuk menerapkan peraturan tentang hak kepemilikan kendaraan
bermotor bisa menjadi alternatif pemecahan masalah. Peraturan yang lebih tegas
tentang lalu lintas, waktu kepemilikan kendaraan, pengontrolan penjualan
kendaraan bermotor, dan jumlah kendaraan maksimal yang harus dimiliki sudah
menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh pemerintah. Kemacetan diakibatkan
tidak sebandingnya volume kendaraan dengan luas jalan, berarti harus ada solusi
dalam menambah jalan bagi kendaraan. Memangun fly over bisa dijadikan solusi,
tetapi harus diimbangi dengan penanaman pohon sebagai pereduksi polusi.
Pemerintah juga harus bisa menyediakan sarana transportasi masal yang lebih
nyaman dan aman bagi penggunanya.
Dengan merawat dan
memperbanyak kerta api listrik, armada bus, dan membangun monorail ataupun
subway diharapkan bisa menarik minat massa untuk lebih memilih tansporatasi
umum disbanding dengan kendaraan pribadi. Tentunya harus didukung dengan
membayar pajak, tiket, dan tidak merusak fasilitas yang telah disediakan agar semua
fasilitas dapat terbangun dan terjaga dengan baik. Jika kita bisa melakukan
langkah- langkah kecil seperti ini, bukanlah suatu hal yang mustahil
permasalahan yang muncul karena pembludakan kendaraan bisa sedikit terkurangi.
Kita harus mengingat bahwa perubahan besar ada karena perbuhan kecil yang kita
lakukan. Mulailah perubahan dari diri kita sendiri dan jadikanlah diri kita
inspirasi bagi orang lain.
Sumber
: http://lifestyle.kompasiana.com/urban/2012/01/15/kendaraan-bermotor-dan-dampak-yang-ditimbulkannya-431101.html
2 comments:
Terimakasih Infonya..
Mobil Baru Suzuki
sama sama
Post a Comment